Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda, 'Sungguh buruk orang yang berkata, ‘Aku lupa ayat ini dan ini!' Namun sebenarnya ia dibuat lupa (oleh Allah SWT),” (HR Bukhari [5039] dan Muslim [791]). Masih dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, 'Janganlah seseorang dari kalian mengatakan, 'Aku lupa ayat ini dan ini.' Akan tetapi ia dibuat lupa (oleh Allah SWT)," (HR Muslim [790 dan 229]). Kandungan Bab: Larangan mengatakan, "Aku lupa ayat ini dan ini." Sebab perkataan tersebut mengesankan ketidakpeduliannya terhadap Al-Qur’an. Sebab, biasanya lupa itu terjadi karena tidak mengulang-ulanginya atau karena sering melalaikannya. Andaikata ia rutin membacanya dan mengulang-ulangnya dalam shalat niscaya hafalannya akan awet dan ia akan mudah mengingatnya. Perkataan seseorang, Aku lupa ayat ini, merupakan persaksian atas kelalaian dirinya. Boleh mengatakan, "Aku dibuat lupa ayat ini dan ini atau aku dibuat terlupa ayat ini dan ini." Yakni Allah-lah yang membuatnya lupa. Dan ini merupakan penyandaran perbuatan tersebut kepada Allah yang telah menciptakannya. Kita harus selalu mengulang-ulangi Al-Qur’an dan memelihara hafalannya serta selalu mengingat-ingatnya. Karena hafalan Al-Qur’an itu lebih cepat hilangnya dari dada kita daripada unta yang terlepas dari ikatannya. Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 1/231-232.
Selasa, Januari 27, 2009
Langgan:
Catatan (Atom)